Rabu, 27 Juni 2007

Alat Peraga

A. Latar Belakang Masalah
Prestasi siswa-siswa Indonesia dalam Olimpiade Fisika Internasional sangat membanggakan. Prestasi ini ternyata tidak mencerminkan minat siswa-siswa Indonesia dalam mempelajari fisika di sekolah. Banyak siswa-siswa di sekolah tidak berminat pada mata pelajaran fisika karena fisika itu dianggap sulit. Fisika dianggap sebagai ilmu yang penuh berisi rumus-rumus matematika sehingga tidak mudah dipahami. Mengapa hal ini terjadi ? Ada kemungkinan salah satu sebabnya adalah cara penyampaian guru dalam pembelajaran fisika. Fisika sebagai ilmu yang mempunyai obyek berupa benda-benda real jika disampaikan hanya dengan cara ceramah maka materi yang diterima siswa dapat dipahami sebagai kumpulan rumus-rumus atau konsep-konsep abstrak.

Salah satu cara penyampaian meteri fisika yang dapat menjembatani antara konsep fisis yang abstrak dengan keadaan fisis yang real adalah dengan menggunakan media. Berbagai media dapat digunakan sebagai perantara dalam pembelajaran fisika, misalnya alat peraga dan alat percobaan. Meskipun alat peraga dan alat percobaan dapat menurunkan tingkat keabstrakan konsep fisis, tetapi masih banyak guru yang belum menggunakan media tersebut. Ada beberapa kemungkinan hal ini terjadi, misalnya : sekolah tidak memiliki alat peraga yang memadai, alat peraga berasal dari program paket sehingga tidak memahaminya, motivasi dan kreativitas guru kurang dalam pembuatan alat peraga, pembuatan alat peraga memerlukan biaya mahal dan memerlukan waktu lama, padatnya jam mengajar sehingga tidak terdapat waktu untuk membuat alat peraga dan lain sebagainya.

Departemen Pendidikan Nasional (Sungkowo, 2 :2003) menyarankan agar dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dilanjutkan dengan Kurikulum Tiap Satuan Pelajaran (KTSP), menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) yaitu suatu pendekatan yang dikaitkan dengan konteks dimana siswa berada. Berdasarkan hal tersebut, bagaimana upaya guru untuk memanfaatkan alat peraga dalam kegiatan belajar-mengajar? Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan baha-bahan dari lingkungan sekitar untuk membuat alat peraga fisika. Ada beberapa keuntungan pembuatan alat peraga berbasis lingkungan, diantaranya : mudah didapat, murah harganya, mudah dipahami siswa karena terdapat di sekitar mereka, meningkatkan minat siswa karena fisika ada di sekitar mereka dan mampu meningkatkan kreativitas guru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam makalah ini diungkapkan sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang alat peraga fisika berbasis lingkungan ?
2. Bagaimana membuat alat peraga fisika berbasis lingkungan ?
3. Bagaimana mengaplikasikan alat peraga fisika berbasis lingkungan ?


II. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Alat Peraga
Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan konsep-konsep yang dipelajari (Pujiati, 3 :2004). Alat peraga fisika adalah seperangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuik membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan hukum-hukum fisika. Alat peraga dapat menyajikan hal-hal yang abstrak dalam bentuk benda-benda atau fenomena-fenomena kongkrit yang dapat dilihat, dipegang, diubah-ubah sehingga hal-hal yang abstrak lebih mudah dipahami.

Secara umum fungsi alat peraga fisika adalah :
1. sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep fisika
2. sebagai media dalam memantapkan konsep-konsep fisika
3. sebagai media untuk menunjukkan hubungan antar konsep fisika
4. sebagai media untuk menunjukkan hukum-hukum fisika
5. sebagai media untuk menunjukkan hubungan antara konsep fisika dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dengan kehidupan nyata

B. Perancangan Alat Peraga Fisika
Langkah-langkah untuk merancang alat peraga fisika diungkapkan sebagai berikut :
1. Tentukan materi fisika yang akan dibuat peraganya. Sesuaikan dengan silabus yang ada di kurikulum.
2. Cari sumber acuan yang relevan
3. Identifikasi konsep-konsep apa yang terkait dengan alat peraga
4. Cari bahan-bahan alat peraga yang ada di lingkungan sekitar
5. Perkirakan ukuran dan bentuk alat peraga.
6. Buat gambar atau skema alat peraga.

C. Pembuatan Alat Peraga Fisika
Langkah-langkah pembuatan alat peraga fisika dijelaskan sebagai berikut :
1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan
2. Lakukan ujicoba awal untuk memunculkan proses dasar alat
3. Buat alat peraga sesuai dengan gambar/skema yang telah dirancang
4. Ujicoba alat yang dibuat, apakah dapat berfungsi sesuai dengan rencana atau tidak
5. Catat dan analisa data dari hasil ujicoba untuk mengetahui apakah alat peraga yang dibuat signifikan.
6. Buat Petunjuk Penggunaan Alat Peraga

D. Penggunaan Alat Peraga Fisika
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penggunaan alat peraga antara lain :
1. Ujicoba alat peraga terlebih dahulu sebelum digunakan (kurang lebih 10 menit sebelum digunakan)
2. Siapkan petunjuk penggunaan alat peraga
3. Untuk kegiatan demonstrasi, jelaskan dan demonstrasikan alat peraga di depan siswa, kemudian mintalah sejumlah siswa untuk mendemostrasikannya.
4. Untuk kegiatan eksperimen, mintalah kepada siswa untuk membaca petunjuk terlebih dahulu kemudian perintahkan untuk melakukan eksperimen
5. Perintahkan kepada siswa untuk mencatat dan menganalisa data yang diperolehnya
6. Perintahkan kepada siswa untuk menyampaikan hasil pengamatannya.


III. Kesimpulan
1. Perancangan alat peraga berbasis lingkungan dilakukan dengan membuat gambar atau skema berdasarkan topik dan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar
2. Pembuatan alat peraga berbasis lingkungan dilakukan dengan menyusun bahan-bahan dari lingkungan sekitar sesuai dengan gambar/skema rancangan alat.
3. Cara mengaplikasikan alat peraga berbasis lingkungan adalah dengan melibatkan siswa dalam penggunaan alat agar proses penemuan konsep fisis terjadi pada siswa.

2 komentar:

Intan Irawati mengatakan...

Tulisan anda sangat bermanfaat. Terima kasih

Unknown mengatakan...

fungsi alat peraga fisika ditulis oleh siapa?